
Bagaimana Kalau Anak Saya Sakit Demam Setelah Imunisasi?
Nadya Putri Febriansyah
05 Maret 2025
Efek samping seperti demam ringan atau nyeri yang muncul setelah imunisasi disebut KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Ini adalah respons normal tubuh terhadap vaksin, karena sistem imun sedang bekerja keras mengenali dan melawan zat asing yang masuk, seperti virus atau bakteri yang sudah dilemahkan.
Ibaratnya, para pendekar dalam tubuh anak berlatih menggunakan vaksin yang diberikan saat imunisasi. Setelah latihan, terkadang mereka merasa linu-linu atau badannya anget. Tapi tenang, itu cuma sementara. Setelah istirahat beberapa hari, kondisinya kembali normal, malah tubuhnya jadi lebih kuat dan pertahanannya makin mantap.
Sistem imun anak belajar untuk melawan bibit penyakit tersebut, sehingga terbentuklah kekebalan. Gejala seperti demam ringan atau pegal adalah tanda bahwa sistem imun anak sedang aktif berlatih, dan biasanya kondisi ini akan hilang dalam satu atau dua hari. Setelah itu, tubuh anak menjadi lebih kuat dan siap menghadapi penyakit di masa depan.
Efek Samping Apa yang Biasanya Terjadi?
- HB0: Nyeri, bengkak di tempat suntikan, atau demam ringan.
- BCG: Bisul setelah penyuntikan, biasanya mengeras dan meninggalkan bekas luka kecil setelah sembuh.
- DPT-HB-Hib: Demam, nyeri atau bengkak di tempat suntikan, atau rewel.
- Polio: Tidak nafsu makan, demam, gelisah, atau muncul benjolan kecil di tempat bekas suntikan.
- PCV: Demam, rewel, atau kemerahan pada kulit bekas suntikan.
- Rotavirus: Muntah, mual, lebih rewel, atau diare.
- MR: Demam ringan, ruam samar, pusing, pilek, atau batuk.
- JE: Demam, sakit kepala, atau mual dan muntah.
Bagaimana Cara Menangani Efek Samping Setelah Imunisasi?
Tapi, Anda Perlu Menghubungi Dokter Kalau:
- Gejala Tidak Membaik: Kalau gejala KIPI tidak hilang setelah beberapa hari atau semakin parah.
- Demam Tinggi: Kalau suhu tubuh anak lebih dari 38,5°C dan tidak turun dengan obat.
- Reaksi Alergi: Kalau anak menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi serius seperti sesak napas, ruam yang menyebar, atau pembengkakan wajah.
Yang Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi:
- Memberikan ASI eksklusif, namun perhatikan saran dari tenaga kesehatan terkait kapan harus memberikan ASI.
- Memberikan anak waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri.
- Memantau kondisi anak secara rutin.
Yang Tidak Boleh Dilakukan:
- Menekan atau menggosok area suntikan, karena bisa menyebabkan radang.
- Memberikan obat yang tidak dianjurkan, karena khawatir memiliki efek samping yang mengganggu kerja imunisasi.
- Memandikan anak dengan air hangat, karena meningkatkan risiko demam pada anak.
- Aktivitas fisik berat. Aktivitas fisik ringan seperti main di dalam rumah masih diperbolehkan.
- Menakut-nakuti anak, karena penting untuk membuat anak tetap tenang.
Jadi, kalau setelah imunisasi anak demam atau ada kemerahan di bekas suntikan, tidak perlu panik ya! Itu hal yang biasa dan biasanya bakal hilang dalam 1-2 hari. Yang penting, pantau kondisinya, kasih obat penurun demam kalau perlu, kompres area suntikan pakai air hangat, pastikan dia banyak minum, dan biarkan anak istirahat supaya cepat pulih.
Referensi
- 1. Kementerian Kesehatan (2023)
- 2. Office of Infectious Disease and HIV/AIDS Policy (OIDP) (2022)
- 3. Department of Health - Australia (2022)
- 4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2013)