.png%3Fgeneration%3D1759992656862014%26alt%3Dmedia&w=3840&q=75)
Campak: Apa Itu, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Hanindito Arief Buwono
25 November 2025
Campak telah dikenal sebagai salah satu penyakit yang sering menyerang bayi dan balita. Meskipun telah ada kemajuan besar dalam imunisasi dan pengendalian penyakit infeksi, campak masih menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak yang rentan di Indonesia.
Data dari Kementerian Kesehatan sampai sekitar awal Agustus 2025 mencatat, 40 kejadian luar biasa (KLB) telah dilaporkan di 37 kabupaten atau kota di Indonesia. Bahkan secara nasional, kasus suspek yang tercatat mencapai 22.074 kasus dengan kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.282 kasus.
Maka dari itu, dari hasil data tersebut, penting untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan orang tua agar bisa melindungi anaknya dari paparan penyakit campak. Caranya? Melalui imunisasi campak, tubuh anak dapat terbantu dalam mengenali penyakit campak tanpa perlu sakit terlebih dahulu.
Apa Itu Campak?
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus dari genus Morbillivirus. Penyakit ini mudah menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk, atau bersin. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit yang parah, komplikasi, dan bahkan kematian.
Penyakit campak dapat menyerang siapa saja, tetapi yang paling umum terjadi pada anak-anak. Jika anak-anak terkena campak, penyakit tersebut dapat menginfeksi saluran pernapasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Penyebab Campak
Penyebaran virus campak tergolong sangat cepat dan mudah, melalui beberapa cara berikut:
- Percikan air liur: Virus menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, lalu terhirup oleh orang lain di sekitarnya.
- Kontak langsung: Menyentuh cairan tubuh penderita secara langsung juga dapat menularkan virus.
- Permukaan yang terkontaminasi: Virus campak dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam. Anak-anak yang menyentuh benda tersebut lalu menyentuh mulut atau hidungnya berisiko tertular.
Gejala Campak
Tanda-tanda campak umumnya mulai terlihat sekitar 10 hingga 14 hari setelah tubuh terpapar virus. Gejala yang sering muncul meliputi:
- Demam tinggi, yang suhunya bisa mencapai 40°C.
- Batuk kering.
- Mata merah atau konjungtivitis, yang biasanya membuat mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Pilek.
- Ruam kulit yang awalnya muncul di wajah dan telinga, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
- Munculnya bintik Koplik, yakni bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut, khususnya di pipi bagian dalam.
Cara Mencegah Campak
Vaksin campak adalah cara terbaik untuk mencegah tertular campak atau menularkannya kepada orang lain. Vaksin campak seperti MR (Measles Rubella) atau MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah cara paling efektif untuk mencegah campak.
Pemberian imunisasi campak berhasil mencegah sekitar 60 juta kematian antara tahun 2000-2023. Dengan imunisasi campak, diperkirakan telah menurunkan angka kematian akibat campak dari 800.062 pada tahun 2000 menjadi 107.500 pada tahun 2022.
Selain imunisasi, melakukan penghindaran jika ada anggota keluarga yang terinfeksi perlu dilakukan. Dianjurkan melakukan isolasi agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain, terutama bayi dan balita.
Referensi
- 1. Kementerian Kesehatan RI
- 2. WHO
- 3. Deonisia Arlinta (2025)