
Kenapa Sekarang Banyak Imunisasi Baru? Apakah Aman?
Sadika Hamid
01 Augustus 2025
Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa jumlah imunisasi sekarang jauh lebih banyak dibanding ketika Anda kecil. Kita mungkin mendapatkan hanya 3 vaksin saat anak-anak: DTP, polio,dan cacar ular. Tidak ada vaksin untuk campak, cacar air, gondongan, dan penyakit lainnya – yang berarti bahwa banyak dari kita juga mendapat penyakit tersebut!
Kenapa Sekarang Banyak Imunisasi Baru?
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Medis
Selama bertahun-tahun, ilmuwan telah mengembangkan vaksin untuk lebih banyak penyakit. Vaksin yang sebelumnya belum ada, kini tersedia untuk melindungi kita dari penyakit baru, mutasi virus, atau penyakit yang dulu jarang ditemukan namun kini lebih umum. Tapi ada juga jenis vaksin yang tidak diberikan lagi. Misalnya, anak-anak tidak mendapatkan vaksin cacar ular lagi karena kita telah memberantas penyakit tersebut.
2. Globalisasi dan Mobilitas Tinggi
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah penyebaran penyakit yang lebih cepat antar negara. Seiring meningkatnya mobilitas manusia, penyakit yang dulu hanya ditemukan di satu wilayah kini dapat menyebar ke seluruh dunia. Untuk mengantisipasi ini, vaksin baru diperkenalkan agar masyarakat dapat terlindungi dari risiko penyakit menular baru.
3. Penyakit Baru atau Penyakit Lama Muncul Kembali
Beberapa penyakit yang sebelumnya dianggap berhasil diatasi, seperti polio, kembali muncul di beberapa negara. Selain itu, ada penyakit baru yang berkembang dan memerlukan perlindungan tambahan. Imunisasi baru sering kali dikembangkan sebagai respons terhadap ancaman penyakit ini, dengan tujuan menjaga populasi tetap sehat dan aman.
Apakah Imunisasi Baru Aman?
Jawabannya adalah “Iya”. Sebelum vaksin diluncurkan dan diberikan kepada masyarakat luas, vaksin tersebut harus lolos serangkaian tes untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Berikut penjelasannya:
1. Uji Klinis dan Pengawasan yang Ketat
Setiap vaksin baru diuji secara menyeluruh dalam beberapa tahap uji klinis, dimulai dari laboratorium hingga uji pada manusia. Hanya vaksin yang terbukti aman dan efektif yang akan mendapat persetujuan badan kesehatan, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setelah vaksin diluncurkan, keamanan dan efektivitasnya tetap dipantau otoritas kesehatan. Jika ada efek samping yang muncul setelah vaksinasi, akan segera diinvestigasi.
2. Pengalaman dan Keberhasilan Sebelumnya
Sebagian besar imunisasi baru berbasis pada teknologi dan metode yang sudah digunakan dengan sukses sebelumnya. Vaksin-vaksin seperti untuk campak, polio, dan lainnya telah digunakan selama bertahun-tahun dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Teknologi ini terus disempurnakan dan diaplikasikan ke vaksin baru.
Tips untuk Orang Tua
1. Pelajari Vaksin yang Ada
Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami vaksin apa saja yang dibutuhkan oleh anak Anda dari sumber terpercaya, seperti https://www.keluargaberimun.id Jika ada vaksin baru yang diperkenalkan, luangkan waktu untuk mencari tahu tentang manfaatnya.
2. Diskusikan dengan Tenaga Kesehatan
Jika Anda memiliki keraguan atau kekhawatiran tentang vaksin baru, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan. Mereka akan memberikan informasi yang tepat dan membantu Anda membuat keputusan terbaik untuk kesehatan anak Anda.
Kesimpulan
Dengan semakin banyaknya vaksin baru, kita diberikan lebih banyak alat untuk melindungi anak-anak kita dari berbagai penyakit. Saat ini, kita bisa melindungi anak dari lebih banyak penyakit dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Setiap vaksin yang diperkenalkan telah melalui uji klinis yang ketat dan dinyatakan aman oleh otoritas kesehatan. Dengan mencari sumber informasi yang tepat dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, Anda bisa memastikan anak Anda mendapat perlindungan terbaik dari berbagai penyakit.
Referensi
- 1. Yayasan Orang Tua Peduli (2024)