
Diare Anak Berulang? Bagaimana Solusinya?
Septi Khairunisa
01 Augustus 2025
Artikel ini telah di-review oleh:
dr. Felix Sp.A
Dokter Spesialis Anak
---
Diare pada anak seringkali membuat orang tua khawatir karena dapat menyebabkan dehidrasi yang berisiko fatal, bahkan hingga kematian. Dalam beberapa kasus, diare yang berkepanjangan dapat memerlukan perawatan di rumah sakit dan mengganggu tumbuh kembang anak.
Satu dari delapan anak di Indonesia menderita diare. Diare dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Virus (terutama rotavirus) adalah penyebab utama diare pada anak balita.
Apakah imunisasi dapat menjadi pilihan terbaik?
Diare akibat rotavirus dapat dicegah dengan imunisasi. Akan tetapi diare karena bakteri atau virus lain (seperti norovirus) belum ada vaksinasinya.
Baca juga: Imunisasi Pada Anak Efektif Mencegah Penyakit
Pemberian imunisasi rotavirus terbukti efektif melindungi anak dari virus rota hingga 98%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemberian imunisasi rotavirus merupakan pilihan terbaik untuk mencegah diare pada anak.
Lalu, kapan imunisasi Rotavirus dilakukan?
Jadwal imunisasi rotavirus ada 2 kali dan 3 kali tergantung dari jenis vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus harus selesai dilengkapi sebelum bayi berusia 6 bulan. Ikuti jadwal imunisasi sesuai rekomendasi yang ada di buku posyandu.
Jika ada imunisasi yang belum lengkap, jangan khawatir. Anda masih dapat mengejar beberapa jenis imunisasinya hingga anak berusia lima tahun. Namun, untuk imunisasi rotavirus hanya bisa dikejar hingga usia 6 bulan.
Baca juga: Anak Saya Kemarin Sakit, Bisa Ikut Imunisasi Susulan?
Selain vaksin, diare dapat dicegah dengan cara:
- Akses air bersih
- Sanitasi yang baik
- Cuci tangan dengan sabun
- Prilaku hidup sehat
- ASI eksklusif terutama dalam 6 bulan pertama
Penanganan Diare
Prinsip utama penanganan diare adalah cukupi cairan tubuh agar tidak dehidrasi. Oralit adalah pengganti cairan terbaik dan menjadi terapi utama pada penanganan diare. Antibiotik tidak bermanfaat pada diare akibat virus.
Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan bila dijumpai tanda sebagai berikut:
- dehidrasi seperti ubun kepala cekung, mata cekung, frekuensi berkemih berkurang, warna urin kuning pekat, anak haus terus menerus, tangan kaki dingin, dan anak lemas/penurunan kesadaran.
- Muntah berulang sehingga makan/minum tidak ada yang bisa masuk
- Feses berdarah
Referensi
- 1. Kementerian Kesehatan (2017)
- 2. Kementerian Kesehatan (2023)
- 3. Kementerian Kesehatan
- 4. WHO